Tulisan gue kali ini akan menceritakan tentang kisah nyata
hidup gue dan seorang yang gue sayang..
Setelah
beberapa lama gue menjomblo dan sering kali di sindir oleh teman-teman gue.
Akhirnya do ague selama ini “meminta kepada tuhan untuk mengirimkan wanita
terbaik untuk gue” di kabulkan oleh tuhan..
Tepat pada hari jum’at, tanggal 7
maret 2014 pagi, sekitar jam 03.00 WIB. Saat itu gue belum tidur dan gue masih
sibuk-sibuknya dengan dunia maya (facebook) pada saat itu gue update status di
facebook dan nggak lama kemudian status gue ada yang like. Pada saat itu gue
sangat penasaran siapa orang tersebut sehingga gue buka facebooknya nggak lama
kemudian gue merasa kalau foto rang yang like facebook gue tadi mirip banget
sama sepupu gue, rasa penasaran gue semakin menjadi-jadi sehingga gue putuskan
untuk mengirim pesan lewat facebok dan menanyakan “ini siapa ya? Kayanya saya
kenal..!!” pada saat itu pesan facebook gue nggak langsng dibalas. Hingga pada
saat adzan subuh tiba dengan sejuta rasa penasaran gue, gue bangkit dari depan
leptop gue dan segera ke kamar mandi untuk melakukan wudhu. Rasa penasaraan
masih terlintas jelas di sela-sela pikiran gue.
Singkat cerita, gue sudah selsai
wudhu dan segera mendirikan solat subuh. Setelah solat subuh gue berdoa dan
bertanya-tanya “ya Allah siapa yang like status ku di facebook tadi? Apakah aku
kenal dia ya Allah? jika aku kenal dengannya dekatkan lah aku dengannya. Amin”
itulah doa yang gue panjatkan setelah gue solat subuh. Dan beberapa saat
kemudian rasa ngantuk mulai menyelimuti gue, nggak lama kemudian gue tidur dan
masih dengan sejuta pertanyaan di hati gue.
Singkat cerita, gue bangun sekita
pukul 11.00 WIB dan gue segera bersiap-siap untuk melaksanakan solat jum’at.
Pulang solat jum’at gue langsung membuka leptop dan berharap kalau pesan gue di
facebook pagi tadi telah di balas. Dan benar saja ternyata pesan gue di balas,
dan ternyata orang yang bikin gue penasaran tersebut adalah bukan orang asing
buat gue. Dia ternyata adalah mantan pacar adik mantan pacar gue, dia juga
nggak begitu asing sama gue karena gue sempat chat juga sama dia di facebook
sekita 2 tahun lalu tepatnya pada tahun 2012 saat gue mau masuk kuliah dan dia
masih kelas 3 SMA.
Sering berjalannya waktu pesan di
chat facebook terus mengalir sehigga kita saling tukar nomor hp. Waktu solat
azar pun tiba. Gue pamit sama dia untuk mandi dan melakukan solat azar. Sekitar
20 menit gue selsai mandi dan mengeringkan tubuh menggunakan handuk dan memakai
sarung dan baju yang untuk gue gunakan untuk solat azar. Alas untuk gue solat
telah gue persiapkan dan beberapa saat kemudian tiba-tiba telpon gue berbunyi,
dengan sepontan gue liat telpon dan yang telpon itu nomor baru, dengan agak
ragu-ragu gue angkat dan gue bertanya “maaf ini siapa ya?” dia menjawab “aku
yang tadi di facebook..!!” gue masih nggak percaya kalau dia yang telpon gue,
beberapa saat kemudian gue minta izin untuk solat azar dulu sama dia. Telpon
masih tetap terhubung dan gue solat azar, dalam solat azar itu gue berdoa “ya
Allah kirimkan aku seorang yang bias membuat ku nyaman”.
Gue lanjutkan untuk nelpon lagi sama
dia, beberapa kali telpon putus dan dia tanpa putus asa untu menelpon kembali.
Telpon berlangsung hingga pukal 05.00 WIB dia minta izin untuk mandi dan untuk
solat magrib, setelah telpon itu berakhir gue benar-benar nggak tau perasaan
gue seperti apa, gue benar-benar bingung sama diri gue sendiri.
Setelah itu dia sms dan bilang “kk
saya mau ambil uang dulu ya temani sepupu” gue cuman balas singkat “ia
hati-hati dijalan” itu aja. Sepulangnya dari kegiatanya tadi dia telpon, banyak
yang kita omongkan sehingga telponya mati dan gue mulai berfikir “ada apa ini
kok perasaan gue nggak enak. Pada saat itu gue meyakinkan diri gue dan
mengikuti kata hati gue, ge buka facebook dan mulai mengirim pesan “saya mau
ngomong penting” nggak lama kemudia dia balas “iya kk mau ngomong apa?” dan
pada saat itu gue memutuskan untuk menembak dia.
Pada saat itu perasaannya mungin
bingung dan segala macam, mungkin karena ini terlalu cepat buat dia. Tapi, gue
benar-benar nggak mau bohongi perasaan gue kalau gue memang benar-benar suka
sama dia. Dia masih Nampak ragu untuk menjawab hingga saya putuskan untuk
menelpon dia dan membahas tentang apa yang gue ucapkan lebat facebook barusan.
sekitar 10 menit kita ngobrol dan gue memutuskan untuk menanyakan kembali
"mau/nggak kamu jadi pacar aku?” saat itu dia terdiam sejenak. Sementara
aku tetap memaksa dia untuk menjawab pertanyaan saya tadi dengan sejuta
penjelasan dari gue akhirnya dia luluh juga dan dia bilang “iya saya mau”
mendengar pembicaraan itu hati gue rasanya nggak karuan antara bahagia dan
terharu karena pada saat itu tepat jam 12.00 WIB status jomblo gue berakhir dan
tepat HARI SABTU tanggal 8 MARET 2014 akhirnya gue punya pacar juga.
Setelah itu kita ngobrol panjang dan
saling mengenal keperibadian masing-masing hingga pulsa hp gue habis dan kita
lanjutkan kembali di chat facebook seperti nggak ada bosannya “maklum hari
pertama jadian” hingga pada pukul 01.00 WIB obrolan facebooknya mati. Mungkin
karena dia kecapean juga seharian ngobrol sama gue.
Saat ini gue senang banget, akhirnya
gue punya pacar kembali. Gue berharap dia bisa membuat gue terus tersenyum dan
bias menjadi suber insfirasi gue setiap hari. Terima kasih tuhan engkau telah
mengirim seorang yang sangat istimewa untuk ku, aku berjanji aku akan
membahagiakan orang yang membuat ku tersenyum.
Hari ini tepat pada hari minggu
tanggal 9 MARET 2014 satus gue kembali ke JOMBLO, tapat pada jam 05.12 WIB gue
di putusin sama pacar gue. Gue nggak tau gue nglakuin kesalahan apa, sesaat gue
berfikir dan sempat galau dan bertanya-tanya dalam hati gue “gue salah apa?”
hubungan gue sama orang tersebut baru berjalan 1 hari. Pada 1 hari tersebut gue
bahagia banget karena gue merasa hidup gue berubah dan ada yang ngisi, karena
penantian gue selama ini untuk mempunyai kekasih telah terbayar, ada yang
memperhatiin gue ada yang ngisi hidup gue yang sekian lama kosong. Alas an dia
mutusin gue karena dia belum bisa lepas dari baying-bayang masa lalunya, gue
sadar gue cuman korban dari seseorang yang gagal MOVE ON.
Dalam sekejap kebahagiaan gue
hilang. Kini kebahagiaan tesebut berubah menjadi luka dan sakit hati yang luar
biasa. Nggak lamague mulai berpikir “untuk apa menyesali hal yang telah
terjadi” gue percaya jodoh, rizki, dan maut di tangan tuhan. Dari cinta sesaat
ini gue mengambil hikmah dan gue nggak berhak untuk marah sama siapapun
meskipun gue sadar kalau hati gue benar-benar sakit. Gue sekarang sadar kalo
cinta emang nggak bisa di paksakan dan nggak ada lagi cinta yang begitu besar
seperti cinta Allah kepada hambanya.
Selanjutnya gue bisa mengambil hikma
dari ini semua, memang yang menurut kita benar tidak selalu benar di mata
tuhan. Mungkin tuhan punya rencana lain dari ini semua. Tuhan mungkin punya
rencana yang lebih indah yang belum sama sekali kita bayangkan.
Gue juga
bersyukur dari ini semua, karena masih banyak yang lebih penting yang kita
lakukan dari pada harus galau karena kangen sama orang yang kita cintai. Mulai
sekarang gue benar-benar mau fokus untuk segera menyelsaikan kuliah gue dan
mengejar mimpi-mimpi gue yang tertunda. Yang lebih penting sekarang gue mau
membahagiakan Almarhumah mama gue dan membahagiakan bapak dan keluarga gue.
Karena tujuan gue hidup adalah untuk
membahagiakan orang yang membuat gue tersenyum. Bukan untuk galau memikirkan
orang yang sudah pergi. Gue hidup sama tuhan disini dan masih banyak hal
positif yang bisa gue lakukan.
Setelah 3 hari kemudian gue minta
petunjuk sama saya Allah atas apa yang terjadi sama gue beberapa hari yang
lalu. Dan sungguh ajaibnya tuhan beri saya petunjuk, dan dapat alasan yang
sebenarnya orang yang gue cintai kenapa ninggalin gue begitu cepatnya.
Alas an dia ninggalin gue itu karena,
hpnya dia rusak dan dia mungkin takut bagai mana cara menghubungi gue makanya
dia ambil keputusan untuk ninggalin gue dari pada harus buat gue khawatir kalau
nggak ada kabar dari gue.
Gue salut banget sama dia, dia
sungguh tulus saying sama orang. Mungkin orang seperti dia hanya ada 2 dari 10
orang yang ada di dunia.
Gue akan
selalu saying sama dia, dan gue ambil hikmah dari ini. “biarpun kita sendiri
begitu sakit tapi kita nggak boleh membuat orang yang kita saying itu tersakiti
atau khawatir”.
Kalau suatu
saat dia memang bukan di ciptakan untuk ku aku tetap akan berterimakasih sama
tuhan karena telah memperkenalkan aku sama orang yang begitu tulus.
Tapi, kalau dia jodoh ku aku akan
berusaha untuk membahagiakan dia apapun itu akan saya lakukan. Dan untuk saat
ini aku mohon sama tuhan untuk menjaga orang-orang yang gue sayangi karena
memang gue jauh dari mereka.
Semoga
kuliah gue cepat selsai dan gue bisa dekat sama orang yang gue sayangi.
dan aku sayng
sama kamu sayang.
Dibawah ini
adalah foto orang yang gue sayng itu, semoga dia yang akan mendampingi saya
kelak suatu saat nanti.
Salam
ILHAM JAYA PRATAMA
No comments:
Post a Comment